Mie instan atau juga
di kenal dengan
sebutan makanan sejuta
umat adalah salah
satu Hidangan yang
mempunyai banyak penggemar
di Indonesia. Bahkan Mie
Instan saat ini
sudah menjadi “Makanan
Pokok Bayangan” setelah
nasi. Hingga ada istilah di
tengah masyarakat yang
menyebutkan bahwa “Jika tidak
ada nasi, Mie
Instan pun jadi”
Tetapi taukah kamu
jika makanan yang
di kenal akan
kepraktisannya ini juga mempunyai banyak
anggapan buruk di
tengah masyarakat. Seperti dapat
menyebabkan kanker, mengandung
zat lilin dan
sebagainya. Akan tetapi menurut
para ahli, anggapan
buruk itu hanyalah
sebuah mitos yang
salah kaprah dan
telah banyak di
percaya oleh masyarakat .
- Styrofoam yang digunakan mengandung racun
Selain menggunakan kemasan
plastik, Mie Instan
juga ada yang
di bungkus dalam
kemasan Cup yang
menggunakan bahan Styrofoam.
Dan banyak yang
beranggapan bahwa penggunaan
Styorofoam berbahaya bagi
kesehatan, apalagi jika
Styorofoam terkena air
panas, itu akan menyebabkan kandungan
racun yang terdapat
dalam Styorofoam bercampur
dengan mie yang
akan kita makan.
Faktanya penggunaan
Styorofoam untuk mie
instan kemasan cup
telah terbukti aman
untuk digunakan. Karena telah
melewati standar BPOM
(Badan Pengawas Obat
dan Makanan) dan Japan Environment
Agency. Styorofoam yang
digunakan untuk kemasan
mie instan menggunakan bahan
khusus untuk makanan
yang di design
khusus agar dapat
menyerap panas, Dan itu
menyebabkan molekul Styorofoam
tidak dapat larut
atau rontok dan bercampur
dengan mie instan
yang di seduh
dengan air panas.
- Mie instan dimasak bersamaan dengan bumbu dapat menyebabkan kanker
Terdapat info yang
menyatakan bahwa kita
tidak boleh merebus
Mie Instan bersamaan
dengan bumbunya. Karena saat
berada pada suhu 120
derajat Celsius kandungan
kimia yang terdapat pada
bumbu dapat berubah
menjadi senyawa Karsinogen
dan dapat berpotensi
memicu tumbuhnya sel
kanker.
Faktanya kita tidak
pernah memasak mie instan pada
suhu 120 derajat
celcius, itu di
sebabkan karena Mie
Instan sebelumnya telah
melalui proses penggorengan
dan itu berarti
mie instan telah dalam kondisi
setengah matang sebelum
kita memasaknya. Dan untuk
membuat Mie Instan
matang kita hanya
perlu merebusnya dengan
suhu 90 derajat celcius
dalam waktu 5
menit.
Salah satu alasan
kenapa kita tidak
boleh memasak Mie
Instan bersamaan dengan
bumbunya karena akan
dapat mengurangi cita
rasa yang telah
di bentuk oleh Produsen.
Karena kebanyakan dari
kita sering menggunakan
air rebusan terlalu
banyak tanpa mengikuti
takaran yang telah
dianjurkan, Dan itu
akan membuat rasa
Mie Instan menjadi
hambar.
- Mie instan mengandung zat lilin
“Mie Instan itu tidak lengket
karena mengandung zat
lilin.”
Itulah mitos
yang telah tersebar
dan banyak di
percaya oleh masyarakat.
Faktanya Mie Instan
tidak saling melekat
satu sama lain
bukanlah karena penggunaan
zat lilin. Melainkan karena
adanya kandungan minyak
didalam Mie Instan.
Karena dalam proses
pembuatannya, Mie Instan
melalui proses Deep Frying
yang bertujuan untuk
mengurangi kadar air
dan membuat Mie
Instan menjadi awet. Dari
proses
inilah minyak terserap
kedalam adonan Mie
Instan dan akhirnya
dikeluarkan pada saat
pemasakan.
- Air rebusan pertama mie instan itu berbahaya
Banyak kabar yang menyebutkan jika
merebus Mie Instan
sebaiknya dilakukan dua
kali dengan air
yang berbeda, karena
kabarnya pada air
rebusan pertama banyak
mengandung zat zat
kimia yang berbahaya
bagi tubuh.
Faktanya jika direbus
sebanyak dua kali
justru akan menghilangkan
zat zat bergizi
yang terkandung dalam
Mie Instan tersebut.
Menurut Prof. Dr.F.G.
Winarno, air rebusan
pertama itulah yang banyak mengandung
zat besi, zinc,
vitamin dan betakaroten
tinggi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Karena pada saat proses
pembuatan Mie instan
telah terjadi Fortifikasi
atau proses penambahan
zat gizi dan
vitamin yang akan
larut dan berpindah
dari mie instan
ke air pada
saat proses perebusan
berlangsung
- Mie instan mengandung zat pengawet dengan kadar yang tinggi
Tidak dipungkiri, seluruh
makanan kemasan yang
dijual di pasar
swalayan pasti menggunakan
bahan pengawet supaya
umurnya bisa bertahan
jauh lebih lama,
tak terkecuali bagi
Mie Instan yang
menggunakan bahan pengawet
yang bernama nipagin
sebanyak 1 mg
pada bumbunya. Dan perlu
diketahui bahwa di
Indonesia telah ditetapan
aturan dalam penggunaan
bahan pengawet secara
aman dengan batasan
250 mg per
kilogramnya.
Bagaimana dengan bahan
pengawet yang terkandung
di dalam Mie?
Pada Mie-nya sendiri
tidak terdapat bahan
pengawet sedikitpun, namun
keawetan Mie-nya didapat
dari metode khusus
yang dilakukan selama
proses pembuatan Mie
berlangsung. Mie digoreng
dengan menggunakan teknik
Deep Frying dengan
suhu yang tinggi
mencapai 140 -
160 derajat Celcius
dan itu menyebabkan
mikroba mati karena
kadar air telah
turun hingga 97
persen.
Terimakasi sudah mampir
dan membaca J, semoga
dapat bermanfaat.
Belum ada tanggapan untuk "5 Mitos Salah Kaprah Yang Melekat Pada Mie Instan"
Post a Comment